Deskripsi Mata Kuliah
Mata Kuliah Konsep Kebidanan ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat memahami konsep kebidanan secara komprehensif yang meliputi penggrtian filosofi dan definisi bidan, menjelaskan perkembangan profesi pelayanan dan pendidikan kebidanan secara nasional dan internasional, pelayanan, praktik, dan asuhan kebidanan, mengidentifikasi kebidanan sebagai profesi, peran fungsi bidan, penggunakan konsep kebidanan sebagai dasar dalam praktik kebidanan, sistem penghargaan bagi bidan.
Download di bawah ini
https://drive.google.com/file/d/0B2cN8d2G_NYEWlRJTEZwV0J6akU/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/0B2cN8d2G_NYESXkzZk04d09yR1U/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/0B2cN8d2G_NYEaXZLb2R0OTR4Wm8/view?usp=sharing
Rabu, 07 September 2016
Kamis, 31 Maret 2016
Imunisasi TT (Tetanus Toksoid)
Imunisasi TT (Tetanus Toksoid)
Pengertian
Imunisasi Tetanus Toksoid
adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005). Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan
(Setiawan, 2006).
Suntik TT (Tetanus Toksoid) disebut juga vaksin TT, adalah tindakan memasukkan racun tetanus yang telah
dinonaktifkan. Cara ini akan membuat tubuh lebih kebal terhadap tetanus karena
sudah ‘belajar’ membuat antibody terhadapnya.
Saat antibodi telah terbentuk, jika suatu saat terluka
dan kemasukan bakteri tetanus, tubuh lebih cepat membentuk antibody karena
sudah diperkenalkan sebelumnya.
Apa Itu Tetanus?
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium
tetani. Bakteri ini masuk ke tubuh melalui luka lalu mengeluarkan racun ke
tubuh orang yang telah diinfeksi. Racun yang dihasilkan bisa merusak
system syaraf dan sumsum tulang belakang. Itulah mengapa kita perlu
melakukan suntik TT agar kebal terhadap penyakit ini.
Upaya pencegahan tetanus neonatorum dilakukan dengan memberikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) pada ibu hamil. Konsep imunisasi TT adalah life long imunization yaitu pemberian imunisasi imunisasi TT 1 sampai dengan TT 5. Skema life long
immunization adalah sebagai berikut:
- TT 0, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
- TT 1, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
- TT 2, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
- TT 3, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas satu.
- TT 4, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas dua.
- TT 5, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas tiga.
Kajian status imunisasi ibu hamil
meliputi:
- Skrining status imunisasi pada ibu hamil ketika melakukan pengkajian data ibu hamil.
- Melengkapi bila belum terlindungi imunisasi TT.
- Skrining status imunisasi TT pada calon pengantin.
Mengapa Suntik TT Untuk Calon Pengantin Wanita
Penting?
Mengapa harus suntik
TT sebelum menikah? Karena setelah menikah, wanita dan pria melakukan hubungan
suami istri. Saat pertama kali berhubungan intim, umumnya alat kelamin wanita
mengalami luka akibat selabut dara robek. Luka ini bisa jadi jalan
masuk bakteri tetanus.
Selain melindungi
diri sendiri, pemberian vaksin tetanus juga penting terutama bagi mereka yang
melahirkan di rumah dengan bantuan dukun bayi. Suntik TT pada ibu juga
mengantisipasi jika dukun bayi menggunakan peralatan yang kurang steril.
25
Tahun Terlindungi dari Tetanus dengan Suntik TT
Untuk bisa
mendapatkan perlindungan optimal, kita harus melakukan suntik TT sebanyak 5
kali dengan jadwal yang benar dan teratur. Jadwal akan dibahas
kemudian. Jika suntik TT sudah lengkap 5 kali, dengan jadwal sesuai
anjuran, maka Anda terlindungi dari tetanus untuk 25 tahun mendatang.
Kapan
Dilakukan Suntik TT?
Jika Anda adalah
calon pengantin, suntik TT sebaiknya dilakukan selambat-lambatnya 2 minggu
sebelum menikah. Alangkah lebih baik jika 1 bulan sebelum menikah sehingga
inisiasi pembentukan antibody sudah terjadi.
Seperti dikatakan
sebelumnya, agar terlindungi dari tetanus selama 25 tahun, diperlukan vaksin TT
sebanyak 5 kali. Perlu dicatat bahka suntik vaksin untuk calon pengantin ini
haruslah dilakukan saat Anda sehat, tunda dulu jika sedang demam.
Manfaat Imunisasi TT Ibu Hamil
- Melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001).
- Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)
Jumlah dan Dosis Pemberian Imunisasi TT untuk Ibu Hamil
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN,
2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc diinjeksikan
intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).
Waktu Pemberian Imunisasi TT
Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan
untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN,
2005). TT 1 dapat diberikan sejak diketahui positif hamil dimana biasanya
diberikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000).
Jarak Pemberian Imunisasi TT
Jarak pemberian
(interval) imunisasi TT 1 dengan TT 2 minimal 4
minggu (Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000).
Efek Samping Imunisasi TT
Biasanya hanya
gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat
suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman
untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin
apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001). Efek samping tersebut
berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak diperlukan
tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).
Tempat Pelayanan untuk Mendapatkan Imunisasi TT
Tempat Pelayanan untuk Mendapatkan Imunisasi TT
PIJAT OKSITOSIN
Pijat Oksitosin
Salah satu tujuan perawatan payudara bagi ibu menyusui
setelah melahirkan yakni agar dapat memberikan ASI secara maksimal pada buah
hatinya. Salah satu hormon yang berperan dalam produksi ASI adalah hormon
oksitosin. Saat terjadi stimulasi hormon oksitosin, sel-sel alveoli di kelenjar
payudara berkontraksi, dengan adanya kontraksi menyebabkan air susu keluar lalu
mengalir dalam saluran kecil payudara sehingga keluarlah tetesan air susu dari
puting dan masuk ke mulut bayi, proses keluarnya air susu disebut dengan
refleks let down.
Refleks let down
sangat dipengaruhi oleh psikologis ibu seperti memikirkan bayi, mencium,
melihat bayi dan mendengarkan suara bayi. Sedangkan yang menghambat refleks let
down diantaranya perasaan stress seperti gelisah, kurang percaya diri, takut
dan cemas. Penelitian menunjukkan bahwa saat seseorang merasa depresi, bingung,
cemas dan merasa nyeri terus-menerus akan mengalami penurunan hormon oksitosin
dalam tubuh. Saat merasa stres, refleks let down kurang maksimal
akibatnya air susu mengumpul di payudara saja tidak bisa keluar sehingga
payudara tampak membesar dan terasa sakit.
Tanda refleks let
down ini berlangsung baik dengan adanya tetesan air susu dari payudara
sebelum bayi mulai memperoleh susu dari payudara ibunya, susu menetes dari
payudara yang sedang tidak diisap bayi, beberapa ibu ada yang merasakan kram
uterus, dan adanya peningkatan rasa haus.
Pengertian
Oksitosin
Oksitosin adalah
suatu hormon yang diproduksi oleh hipofisis
posterior yang akan dilepas ke dalam pembuluh darah jika mendapatkan
rangsangan yang tepat. Efek fisiologis dari oksitosin adalah merangsang kontraksi otot polos uterus baik pada
proses saat persalinan maupun setelah persalinan sehingga yang akan mempercepat
proses involusi uterus. Di samping itu oksitosin juga akan mempunyai efek pada
payudara yaitu akan meningkatkan pemancaran ASI dari kelenjar mamae (left down reflek)
Pijat oksitosin
adalah pemijatan tulang belakang pada costa ke 5-6 sampai ke scapula yang akan
mempercepat kerja saraf parasimpatis merangsang hipofise posterior untuk mengeluarkan oksitosin
Pijat
oksitosin memberikan banyak manfaat dalam proses menyusui, manfaat yang
dilaporkan adalah selain mengurangi stress pada ibu nifas dan mengurangi nyeri
pada tulang belakang juga dapat merangsang kerja hormon oksitosin, manfaat lain
dari pijat oksitosin
a.
Meningkatkan kenyamanan,
b.
Meningkatkan gerak ASI kepayudara,
c.
Menambah pengisian ASI kepayudara,
d.
Memperlancar pengeluaran ASI,
e.
Dan, mempercepat proses involusi uterus.
Berikut cara yang dilakukan untuk menstimulasi refleks
oksitosin dan Pijat Oksitosin
- Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ibu menyusui mampu menyusui dengan lancar.
- Gunakan teknik relaksasi misalnya nafas dalam untuk mengurangi rasa cemas atau nyeri.
- Pusatkan perhatian ibu kepada bayi
- Kompres payudara dengan air hangat
- Menstimulir puting susu dengan cara menarik puting susu dengan pelan-pelan, memutar puting susu dengan perlahan dengan jari-jari.
- Mengurut atau mengusap ringan payudara dengan menggunakan ujung jari.
- Ibu menyusui duduk, bersandar ke depan, melipat lengan diatas meja di depannya dan meletakan kepalanya diatas lengannya. Payudara tergantung lepas, tanpa pakaian, handuk dibentangkan diatas pangkuan.
8. metode pijat yang sering digunakan antara lain sebagai
berikut
a. Mencubit
Teknik mencubit
diterapkan hanya pada jari-jari tangan, kaki, =atau kuku. Titik-titik tersebut
merupakan tempat bermula dan berakhirnya meridian tubuh.
b. Menekan
Teknik penekanan
dapat dilakukan dengan jari jempol, telunjuk, dan jari tengah yang disatukan.
Dapat juga dilakukan dengan menggunakan kepalan tangan.
c. Memutar
Pada daerah
pergelangan tangan atau kaki dapat diterapkan teknik memutar. Biasanya teknik
ini juga digunakan pada tulang belakang. Tujuannya yaitu meregangkan dan
merelaksasikan otot-otot yang tegang.
d. Mengetuk
Teknik mengetuk
dilakukan dengan gerakan mengetukkan jari tengah, ibu jari, telunjuk, dan jari tengah
ke titik-titik meridian organ. Lama pengetukan yaitu 2-3 detik sekali selama
beberapa menit.
e. Menepuk
Teknik menepuk
dilakukan dengan menepukkan telapak tangan yang terbuka sebanyak 5-10 kali pada
titik-titik meridian. Gerakan ini beguna untuk mendorong aliran energi dan
darah.
f.
Menarik
Teknik menarik
dilakukan dengan cara mengerut/memijat jari tengah atau kaki, lalu menarik
jari-jari perlahan dengan jempol dan telunjuk
- Meminta tolong orang lain untuk menggosok kedua sisi tulang belakang dan kedua tangan serta ibu jari menghadap kearah atas atau depan membentuk kepalan tinju. Menekan dengan kuat dengan kedua jarinya dan membentuk gerakan lingkaran kecil. Perawat kemudian menggosok kearah bawah kedua sisi tulang belakang kanan dan kiri bersamaan, dari leher kearah tulang belikat segaris dengan payudara. Pemijatan ini dilakukan selama 2 atau 3 menit.
Langganan:
Postingan (Atom)