Kamis, 31 Maret 2016

Imunisasi TT (Tetanus Toksoid)


Imunisasi TT (Tetanus Toksoid)



Pengertian
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005). Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan (Setiawan, 2006).
Suntik TT (Tetanus Toksoid) disebut juga vaksin TT, adalah tindakan memasukkan racun tetanus yang telah dinonaktifkan. Cara ini akan membuat tubuh lebih kebal terhadap tetanus karena sudah ‘belajar’ membuat antibody terhadapnya.
Saat antibodi telah terbentuk, jika suatu saat terluka dan kemasukan bakteri tetanus, tubuh lebih cepat membentuk antibody karena sudah diperkenalkan sebelumnya.

Apa Itu Tetanus?
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini masuk ke tubuh melalui luka lalu mengeluarkan racun ke tubuh orang yang telah diinfeksi. Racun yang dihasilkan bisa merusak system syaraf dan sumsum tulang belakang. Itulah mengapa kita perlu melakukan suntik TT agar kebal terhadap penyakit ini.
Upaya pencegahan tetanus neonatorum dilakukan dengan memberikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) pada ibu hamil. Konsep imunisasi TT adalah life long imunization yaitu pemberian imunisasi imunisasi TT 1 sampai dengan TT 5. Skema life long immunization adalah sebagai berikut:
  1. TT 0, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
  2. TT 1, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
  3. TT 2, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.
  4. TT 3, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas satu.
  5. TT 4, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas dua.
  6. TT 5, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas tiga.

Kajian status imunisasi ibu hamil meliputi:
  1. Skrining status imunisasi pada ibu hamil ketika melakukan pengkajian data ibu hamil.
  2. Melengkapi bila belum terlindungi imunisasi TT.
  3. Skrining status imunisasi TT pada calon pengantin.
Mengapa Suntik TT Untuk Calon Pengantin Wanita Penting?
Mengapa harus suntik TT sebelum menikah? Karena setelah menikah, wanita dan pria melakukan hubungan suami istri. Saat pertama kali berhubungan intim, umumnya alat kelamin wanita mengalami luka akibat selabut dara robek. Luka ini bisa jadi jalan masuk bakteri tetanus.
Selain melindungi diri sendiri, pemberian vaksin tetanus juga penting terutama bagi mereka yang melahirkan di rumah dengan bantuan dukun bayi. Suntik TT pada ibu juga mengantisipasi jika dukun bayi menggunakan peralatan yang kurang steril.

25 Tahun Terlindungi dari Tetanus dengan Suntik TT
Untuk bisa mendapatkan perlindungan optimal, kita harus melakukan suntik TT sebanyak 5 kali dengan jadwal yang benar dan teratur. Jadwal akan dibahas kemudian. Jika suntik TT sudah lengkap 5 kali, dengan jadwal sesuai anjuran, maka Anda terlindungi dari tetanus untuk 25 tahun mendatang.
Kapan Dilakukan Suntik TT?
Jika Anda adalah calon pengantin, suntik TT sebaiknya dilakukan selambat-lambatnya 2 minggu sebelum menikah. Alangkah lebih baik jika 1 bulan sebelum menikah sehingga inisiasi pembentukan antibody sudah terjadi.
Seperti dikatakan sebelumnya, agar terlindungi dari tetanus selama 25 tahun, diperlukan vaksin TT sebanyak 5 kali. Perlu dicatat bahka suntik vaksin untuk calon pengantin ini haruslah dilakukan saat Anda sehat, tunda dulu jika sedang demam.
Manfaat Imunisasi TT Ibu Hamil
  1. Melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001).
  2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)




Jumlah dan Dosis Pemberian Imunisasi TT untuk Ibu Hamil
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc diinjeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).


Waktu Pemberian Imunisasi TT
Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005). TT 1 dapat diberikan sejak diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000).

Jarak Pemberian Imunisasi TT
Jarak pemberian (interval) imunisasi TT 1 dengan TT 2 minimal 4 minggu (Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000).

Efek Samping Imunisasi TT
Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001). Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak diperlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).
Tempat Pelayanan untuk Mendapatkan Imunisasi TT

PIJAT OKSITOSIN







Pijat Oksitosin







Salah satu tujuan perawatan payudara bagi ibu menyusui setelah melahirkan yakni agar dapat memberikan ASI secara maksimal pada buah hatinya. Salah satu hormon yang berperan dalam produksi ASI adalah hormon oksitosin. Saat terjadi stimulasi hormon oksitosin, sel-sel alveoli di kelenjar payudara berkontraksi, dengan adanya kontraksi menyebabkan air susu keluar lalu mengalir dalam saluran kecil payudara sehingga keluarlah tetesan air susu dari puting dan masuk ke mulut bayi, proses keluarnya air susu disebut dengan refleks let down.
Refleks let down sangat dipengaruhi oleh psikologis ibu seperti memikirkan bayi, mencium, melihat bayi dan mendengarkan suara bayi. Sedangkan yang menghambat refleks let down diantaranya perasaan stress seperti gelisah, kurang percaya diri, takut dan cemas. Penelitian menunjukkan bahwa saat seseorang merasa depresi, bingung, cemas dan merasa nyeri terus-menerus akan mengalami penurunan hormon oksitosin dalam tubuh. Saat merasa stres, refleks let down kurang maksimal akibatnya air susu mengumpul di payudara saja tidak bisa keluar sehingga payudara tampak membesar dan terasa sakit.
Tanda refleks let down ini berlangsung baik dengan adanya tetesan air susu dari payudara sebelum bayi mulai memperoleh susu dari payudara ibunya, susu menetes dari payudara yang sedang tidak diisap bayi, beberapa ibu ada yang merasakan kram uterus, dan adanya peningkatan rasa haus.
Pengertian  Oksitosin
Oksitosin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh hipofisis posterior yang akan dilepas ke dalam pembuluh darah jika mendapatkan rangsangan yang tepat. Efek fisiologis dari oksitosin adalah merangsang kontraksi otot polos uterus baik pada proses saat persalinan maupun setelah persalinan sehingga yang akan mempercepat proses involusi uterus. Di samping itu oksitosin juga akan mempunyai efek pada payudara yaitu akan meningkatkan pemancaran ASI dari kelenjar mamae (left down reflek)

Pijat oksitosin adalah pemijatan tulang belakang pada costa ke 5-6 sampai ke scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis merangsang hipofise posterior untuk mengeluarkan oksitosin

Pijat oksitosin memberikan banyak manfaat dalam proses menyusui, manfaat yang dilaporkan adalah selain mengurangi stress pada ibu nifas dan mengurangi nyeri pada tulang belakang juga dapat merangsang kerja hormon oksitosin, manfaat lain dari pijat oksitosin
a.       Meningkatkan kenyamanan,
b.      Meningkatkan gerak ASI kepayudara,
c.       Menambah pengisian ASI kepayudara,
d.      Memperlancar pengeluaran ASI,
e.       Dan, mempercepat proses involusi uterus.
Berikut cara yang dilakukan untuk menstimulasi refleks oksitosin dan Pijat Oksitosin
  1. Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ibu menyusui mampu menyusui dengan lancar.
  2. Gunakan teknik relaksasi misalnya nafas dalam untuk mengurangi rasa cemas atau nyeri.
  3. Pusatkan perhatian ibu kepada bayi
  4. Kompres payudara dengan air hangat
  5. Menstimulir puting susu dengan cara menarik puting susu dengan pelan-pelan, memutar puting susu dengan perlahan dengan jari-jari.
  6. Mengurut atau mengusap ringan payudara dengan menggunakan ujung jari.
  7. Ibu menyusui duduk, bersandar ke depan, melipat lengan diatas meja di depannya dan meletakan kepalanya diatas lengannya. Payudara tergantung lepas, tanpa pakaian, handuk dibentangkan diatas pangkuan.
8.      metode pijat yang sering digunakan antara lain sebagai berikut
a.       Mencubit
Teknik mencubit diterapkan hanya pada jari-jari tangan, kaki, =atau kuku. Titik-titik tersebut merupakan tempat bermula dan berakhirnya meridian tubuh.
b.    Menekan
Teknik penekanan dapat dilakukan dengan jari jempol, telunjuk, dan jari tengah yang disatukan. Dapat juga dilakukan dengan menggunakan kepalan tangan.
c.    Memutar
Pada daerah pergelangan tangan atau kaki dapat diterapkan teknik memutar. Biasanya teknik ini juga digunakan pada tulang belakang. Tujuannya yaitu meregangkan dan merelaksasikan otot-otot yang tegang.
d.   Mengetuk
Teknik mengetuk dilakukan dengan gerakan mengetukkan jari tengah, ibu jari, telunjuk, dan jari tengah ke titik-titik meridian organ. Lama pengetukan yaitu 2-3 detik sekali selama beberapa menit.
e.    Menepuk
Teknik menepuk dilakukan dengan menepukkan telapak tangan yang terbuka sebanyak 5-10 kali pada titik-titik meridian. Gerakan ini beguna untuk mendorong aliran energi dan darah.
f.     Menarik
Teknik menarik dilakukan dengan cara mengerut/memijat jari tengah atau kaki, lalu menarik jari-jari perlahan dengan jempol dan telunjuk
  1. Meminta tolong orang lain untuk menggosok kedua sisi tulang belakang dan kedua tangan serta ibu jari menghadap kearah atas atau depan membentuk kepalan tinju. Menekan dengan kuat dengan kedua jarinya dan membentuk gerakan lingkaran kecil. Perawat kemudian menggosok kearah bawah kedua sisi tulang belakang kanan dan kiri bersamaan, dari leher kearah tulang belikat segaris dengan payudara. Pemijatan ini dilakukan selama 2 atau 3 menit.