Kamis, 31 Maret 2016

TRIK-TRIK JITU SUKSES TOILET TRAINING UNTUK BUAH HATI




TRIK-TRIK JITU
MENGENALKAN TOILET TRAINING UNTUK BUAH HATI








Kadangkala sebagai orang tua kita merasa kesal dengan sikap anak yang sering pipis atau buang air sembarangan. Sudah sewajarnya anak-anak yang berumur di bawah lima tahun belum bisa mengontrol keinginan BAK (buang air kecil) dan BAB (buang air besar) sendiri.
Sejak usia dini, anak harus diajarkan toilet training atau BAK dan BAB di toilet. Dengan memperkenalkan anak tentang toilet training maka diharapkan anak menjadi terbiasa BAK dan BAB pada  waktu dan tempat yang sesuai. Toilet training bisa diperkenalkan pada anak sejak usia 1 atau 2 tahun. Tidak semua anak dengan mudah dan cepat terbiasa menggunakan toilet. Diperlukan kesabaran dari orang tua untuk mengajarkan anak mengenai konsep toilet training secara perlahan.
Trik-trik jitu agar anak sukses dalam Toilet Training

Pastikan balita siap
Kemampuan balita untuk melakukan toilet training dapat dilihat dari kesiapan mental, fisik maupun psikologisnya. Usia mulai 18 bulan sudah bisa diperkenalkan bagaimana toilet training. Selain itu tanda-tanda lainnya yang menunjukkan kesiapan balita yakni sudah mampu duduk dan berjalan, membuka baju dan mampu mengkomunikasikan secara verbal keinginan untuk berkemih.

Biasakan kegiatan kamar mandi.
Mulai kenalkan dan biasakan ia pipis dan buang air besar (BAB) di pispot atau potty chair. Biarkan ia memilih agar ia suka menggunakannya.  Perlihatkan ketika Anda membuang dan mem-flush kotorannya dari popok di kloset. Ajak ia ketika Anda menggunakan toilet supaya ia makin paham perlunya toilet. Ceritakan secara sederhana cara pipis dan bab serta proses memakai pispot atau toilet, jelaskan tentang alat kelamin dan fungsinya, bacakan cerita atau dongeng tentang pispot, dan belikan ia celana dalam seperti layaknya anak sudah besar.

Kenali perilaku anak
Sebelum buang air kecil atau buang air besar, si kecil biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti memegang kemaluannya. Kenali tanda-tanda tersebut dan ajaklah sang anak ke toilet. Bila anak tidak ingin menggunakan toilet, jangan dipaksakan.

Atur jadwal.
Mengatur asupan cairan dan makanan ke tubuh balita diperlukan untuk mengatur interval ke kamar mandi. Amati jadwal siklus pipis dan buang air besarnya, misalnya ia biasa pup sekitar jam 9 pagi dan pipis 1 jam sekali. Siklus pipis dan bab ini memudahkan Anda mengajaknya menyalurkan dorongan bak dan bab di tempat dan waktu yang tepat.

 Konsisten
 Pastikan pula pengasuh anak mampu secara konsisten melaksanakan pelatihan yang Anda terapkan sehingga tidak terjadi kebingungan. Beri informasi lengkap dan detil mengenai kebiasaan dan jadwal pipis dan balita. Konsisten membimbing balita akan membuatkan cepat paham dan maik trampil memakai toilet.

Menggunakan alat bantu
Anda bisa menggunakan alat bantu seperti potty chair atau toilet mini yang banyak dijual di toko-toko perlengkapan bayi dan anak. Alat bantu ini bisa digunakan untuk memperagakan konsep toilet training kepada anak. Tapi terlebih dahulu Anda harus memberikan contoh cara menggunakannya dan kemudian meminta si anak mempraktekkan apa yang sudah diajarkan.
  

 
 Gunakan cara seru yang membuat anak senang  
Lambungkan kreativitas Anda untuk mengajak balita melakukan toilet training agar lebih seru. Anda dapat memasang obat khusus yang tidak berbahaya untuk membuat air di kloset menjadi biru, memasang papan target untuk balita menempel stiker tanda berhasil memakai pispot/toilet dengan benar. Atau menempatkan boneka favorit sebagai teman ketika pipis atau pup, dan cara lainnya. Agar ia gebira dan selalu bersemangat melakukan toilet training.

Beri pujian.
Rayakan bila ia berhasil melakukan pipis dan pup dengan benar. Hadiahi dengan pujian. Jadikan hal toilet training sesuatu yang penting dan terbaik dalam hidupnya. Kalaupun terjadi ‘kecelakaan’ hindari untuk menhukumnya, katakan saja Anda tidak suka. Wajah marah dan kecewa Anda, hanya akan membuatnya takut dan malah lebih sering tidak mau mengatakan bahwa ia ingin pipis atau pup. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar