TRIK-TRIK JITU
MENGENALKAN TOILET
TRAINING UNTUK BUAH HATI
Kadangkala sebagai orang tua
kita merasa kesal dengan sikap anak yang sering pipis atau buang air
sembarangan. Sudah sewajarnya anak-anak yang berumur di bawah lima tahun belum
bisa mengontrol keinginan BAK (buang air kecil) dan BAB (buang air besar) sendiri.
Sejak usia dini, anak harus
diajarkan toilet training atau BAK dan BAB di toilet. Dengan
memperkenalkan anak tentang toilet training maka diharapkan anak menjadi
terbiasa BAK dan BAB pada waktu dan tempat yang sesuai. Toilet training
bisa diperkenalkan pada anak sejak usia 1 atau 2 tahun. Tidak semua anak dengan
mudah dan cepat terbiasa menggunakan toilet. Diperlukan kesabaran dari orang
tua untuk mengajarkan anak mengenai konsep toilet training secara
perlahan.
Trik-trik jitu agar anak sukses
dalam Toilet Training
Pastikan
balita siap
Kemampuan balita untuk melakukan toilet training
dapat dilihat dari kesiapan mental, fisik maupun psikologisnya. Usia mulai 18
bulan sudah bisa diperkenalkan bagaimana toilet training. Selain itu
tanda-tanda lainnya yang menunjukkan kesiapan balita yakni sudah mampu duduk
dan berjalan, membuka baju dan mampu mengkomunikasikan secara verbal keinginan
untuk berkemih.
Biasakan kegiatan kamar mandi.
Mulai kenalkan dan biasakan ia pipis dan buang air
besar (BAB) di pispot atau potty chair. Biarkan ia memilih agar ia suka
menggunakannya. Perlihatkan ketika Anda membuang dan mem-flush
kotorannya dari popok di kloset. Ajak ia ketika Anda menggunakan toilet supaya
ia makin paham perlunya toilet. Ceritakan secara sederhana cara pipis dan bab
serta proses memakai pispot atau toilet, jelaskan tentang alat kelamin dan
fungsinya, bacakan cerita atau dongeng tentang pispot, dan belikan ia celana
dalam seperti layaknya anak sudah besar.
Kenali
perilaku anak
Sebelum buang air kecil atau buang air besar, si kecil
biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti memegang kemaluannya. Kenali
tanda-tanda tersebut dan ajaklah sang anak ke toilet. Bila anak tidak ingin
menggunakan toilet, jangan dipaksakan.
Atur jadwal.
Mengatur asupan cairan dan makanan ke tubuh balita
diperlukan untuk mengatur interval ke kamar mandi. Amati jadwal siklus pipis
dan buang air besarnya, misalnya ia biasa pup sekitar jam 9 pagi dan pipis 1
jam sekali. Siklus pipis dan bab ini memudahkan Anda mengajaknya menyalurkan
dorongan bak dan bab di tempat dan waktu yang tepat.
Konsisten
Pastikan pula
pengasuh anak mampu secara konsisten melaksanakan pelatihan yang Anda terapkan
sehingga tidak terjadi kebingungan. Beri informasi lengkap dan detil mengenai
kebiasaan dan jadwal pipis dan balita. Konsisten membimbing balita akan
membuatkan cepat paham dan maik trampil memakai toilet.
Menggunakan
alat bantu
Anda bisa menggunakan alat bantu seperti potty
chair atau toilet mini yang banyak dijual di toko-toko perlengkapan bayi
dan anak. Alat bantu ini bisa digunakan untuk memperagakan konsep toilet
training kepada anak. Tapi terlebih dahulu Anda harus memberikan contoh cara
menggunakannya dan kemudian meminta si anak mempraktekkan apa yang sudah
diajarkan.
Lambungkan kreativitas Anda untuk mengajak balita
melakukan toilet training agar lebih seru. Anda dapat memasang obat khusus yang
tidak berbahaya untuk membuat air di kloset menjadi biru, memasang papan target
untuk balita menempel stiker tanda berhasil memakai pispot/toilet dengan benar.
Atau menempatkan boneka favorit sebagai teman ketika pipis atau pup, dan cara
lainnya. Agar ia gebira dan selalu bersemangat melakukan toilet training.
Beri pujian.
Rayakan bila ia berhasil melakukan pipis dan pup
dengan benar. Hadiahi dengan pujian. Jadikan hal toilet training sesuatu yang
penting dan terbaik dalam hidupnya. Kalaupun terjadi ‘kecelakaan’ hindari untuk
menhukumnya, katakan saja Anda tidak suka. Wajah marah dan kecewa Anda, hanya
akan membuatnya takut dan malah lebih sering tidak mau mengatakan bahwa ia
ingin pipis atau pup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar